RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Palembang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X / II (Dua)
Standar Kompetensi : 4. Memahami kebijakan pemerintah dalam
bidang ekonomi.
Kompetensi Dasar : 4.2 Mendeskripsikan masalah-masalah yang
dihadapi pemerintah di bidang
ekonomi
Indikator : 4.2.1. Mengidentifikasi
masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di
bidang ekonomi.
4.2.2 Mendeskripsikan cara mengatasi masalah-masalah di
bidang
ekonomi.
Alokasi
Waktu : 1 x 30 menit
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan
siswa dapat :
1.
Mengidentifikasi
masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.
2.
Mendeskripsikan
cara mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi.
v Karakter
siswa yang diharapkan :
§
Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.
B.
Materi Pembelajaran
a) Masalah-Masalah
yang Dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi
Permasalahan ekonomi tidak hanya meliputi
masalah-masalah mikro seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang
memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan ekonomi juga terjadi dalam
lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan pemerintah. Dinegara-negara
sedang berkembang, pada umumnya terdapat tiga masalah besar pembangunan
ekonomi. Ketiga masalah tersebut berkaitan dengan kemiskinan, kesenjangan
ekonomi, dan pengangguran yang terus meningkat. Permasalahan ekonomi makro
Indonesia dalam membangun negara sebenarnya tidak hanya sebatas itu. Inflasi
yang tidak terkendali, ketergantungan terhadap impor dan utang luar negeri
merupakan masalah pemerintah dalam bidang ekonomi makro.
Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut :
1)
Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi bisa diartikan sebagai
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat bertambah. Dalam praktik, pertumbuhan ekonomi
dihitung degan membandingkan PDB (Produk Domestik Bruto)) tahun tertentu dengan
PDB tahun sebelumnya. PDB (Produk Domestik Bruto) adalah jumlah nilai barang
dan jasa yang dihasilkan seluruh masyarakat di suatu negara selama satu tahun,
termasuk yang dihasilkan oleh warga negara asing yang ada di wilayah negara
tersebut. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi bisa pula diartikan sebagai
suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan PDB (Produk
Domestik Bruto) bila disbanding dengan tahun sebelumnya.
Setiap negara atau pemerintah pasti
menginginkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang optimal, sesuai dengan
potensi yang dimiliki negara tersebut. Akan tetapi yang umumnya sering terjadi
pertumbuhan ekonomi tidak tercapai secara optimal. Ciri-ciri negara yang
mengalami pertumbuhan ekonomi menurut Economic
Commission for Asia and Far East (ECAFE) adalah sebagai berikut :
a.
Negara
tersebut mengalami peningkatan GNP atau pendapatan perkapita dari tahun ke
tahun (Flow Output Approach).
b.
Negara
tersebut mengalami peningkatan investasi potensial (Level of Living Approach).
c.
Di
negara tersebut ditemukan sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan
dengan lebih baik (Stock of Resources for
Productive Asset Approach).
Beberapa hal yang dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah sebagai berikut :
a.
Masih
tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja.
b.
Lemahnya
kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait.
c.
Tingginya
potensi tekanan inflasi secara struktural.
2)
Pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau
angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan
tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat
kesempatan kerja penuh (full employment) atau tidak. Secara teoretis
perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga
kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di negara kita upaya untuk menekan
tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan
penduduk. Program keluarga berencana merupakan salah satu alternatif untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak
mempunyai arti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu
tinggi.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah
dengan melaksanakan program pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja
memiliki keahlian yang sesuai dengan lapangan yang tersedia, pembukaan
investasi-investasi baru, melakukan program padat karya, serta memberikan
penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai lapangan pekerjaan.
Supaya kita tidak menjadi pengangguran karena kurangnya
kesempatan kerja maka kita dapat berupaya secara aktif sehingga menjadi
produktif yang pada akhirnya kita tidak ketergantungan pada pekerjaan yang
telah tersedia. Lebih baik kita menciptakan pekerjaan yakni berwirausaha dari
pada kita ketergantungan pada pekerjaan yang belum pasti kita akan dapatkan.
Kalaupun kita tidak dapat menciptakan pekerjaan maka kita harus bersiap untuk
bersaing dengan para pencari pekerja baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
3) Kemiskinan
Kemiskinan
adalah manifestasi dari keadaan kekurangan dan keterbelakangan masyarakat. Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
ü Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
ü Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
ü Gambaran tentang kurangnya
penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat
berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Beberapa
kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan, antara lain:
a. Kebijakan Trilogi Pembangunan
b. Kebijakan Impres Desa
Tertinggal
c. Pemberian Kredit Modal Kerja
Permanen (KMKP)
d. Kebijakan Intensifikasi Khusus
(Insus)
e. Pemberdayaan Koperasi
f. Pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK)
g. Pengembangan Kawasan Terpadu
h. Program Bapak Angkat Untuk Usaha
Kecil
4) Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah
ekonomi yang banyak dialami oleh hampir semua negara. Yang dimaksud dengan
inflasi adalah suatu keadaan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan
terus-menerus.
Kenaikan harga-harga seperti pada
saat musiman, menjelang hari-hari besar atau yang terjadi sekali bukan termasuk
inflasi. Oleh sebab itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai
masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya. Walaupun
tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, inflasi tetap merupakan
masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota
masyarakat, dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, dan dapat
menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.
Cara
Penaggulangan Inflasi:
1. Menekan laju pertumbuhan jumlah uang
yang beredar
Dengan
pendekatan gradual kebijakan yang ditempuh adalah dengan sedikit pengurangan
laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar. Tindakan ini akan mengurangi laju
peningkatan harga, tetapi juga akan menambah tingkat pengangguran.
2. Mengurangi jumlah uang yang beredar
Pengambil
kebijakan berusaha menghilangkan inflasi secara cepat. Dengan mengurangi jumlah
uang yang beredar akan menciptakan suatu resesi yang hebat dan inflasi akan
menurun sedikit saja. Hal ini terjadi karena penurunan kesempatan kerja yang
drastic yang membarengi turunnya laju inflasi, justru akan menyebabkan tingkat
upah meningkat. Dengan bertambahnya tingkat pengangguran, maka upah untuk
golongan pekerja yang memiliki keahlian khusus akan semakin tinggi harganya.
Pedekatan
ini akan mendorong turunnya tingkat inflasi sehinga jumlah produksi nasional
dan tingkat kesempatan tingkat kerja menjadi pulih pada tingkat kesempatan
kerja penuh.
3. Kebijakan penghasilan (income
policy)
Kebijakan
penghasilan adalah kebijakan yang mencoba megurangi kenaikan tingkat upah
secara epat. Penekanan tingkat upah secara cepat baik dengan perundang-undangan
atau dengan himbauan (persuasion). Misalnya pemerintah dapat mengadakan
pengawasan upah dan pengawasan harga (wage and price control), atau pemerintah dapat
menghimbau para pimpinan organisasi buruh tersebut. Hanya saja ada bahayanya,
apabila kebijakan itu dilaksanakan terlalu lama, sehingga akan terjadi suatu
alokasi yang salah dari faktor-faktor produksi.
4. Kebijakan Insenif Perpajakan (Tax
Incentive Plan)
Pemerintah
akan mengenakan pajak tambahan terhadap perusahaan-perusahaan yang menaikkan
tingkat upah, dan justru mengurangi pajak terhadap perusahaan yang tidak
melakukan kenaikan tingkat upah. Cara ini dapat diterima oleh Negara-negara
maju, tetapi untuk Negara berkembang belum bisa melakukannya. Hal ini
disebabkan tingkat upah di negara-negara berkembang masih sangat rendah dan sangat tertinggal
dengan kenaikan harga barang.
5)
Keterbelakangan
Keterbelakangan
merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika dibandingkan dengan keadaan
lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal ini maksudnya adalah
ketertinggalan dengan negara lain di lihat dari berbagai aspek serta berbagai
bidang. Dilihat dari
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara sedang
berkembang adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya
tingkat kemajuan dan pelayanan fasilitas umum/publik, rendahnya tingkat
disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat
pendidikan formal, kurangnya modal, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja,
serta lemahnya tingkat manajemen usaha.
Untuk mengatasi
masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM
dengan melakukan program pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan
mengadakan pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu,
melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi dari
negara-negara maju.
Masalah
keterbelakangan merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Karena kita
merupakan subjek atau obejek dari permasalahan ini. Upaya yang dapat kita
lakukan adalah dengan memiliki semangat ingin maju sehingga kita memiliki
hasrat untuk belajar dan belajar terus. Negara kita belum dikategorikan sebagai
negara maju. Kita sebagai masyarakatnya haruslah membantu pemerintah untuk
mengejar ketertinggalan dari segala bidang dengan negara lain. Upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan IPTEK karena merupakan kunci untuk
mengatasi masalah keterbelakangan.
6) Utang
Luar Negeri
Tingkat
ketergantungan yang tinggi dari pemerintahdan sektor swasta terhadap impor dan
utang luar negeri merupakan masalah pembangunan. Impor yang tinggi jelas akan
mengurangi cadangan devisa negara. Jika cadangan devisa negara berkurang,
stabilitas ekonomi nasional akan lemah. Utang luar negeri masalah yang muncul
adalah menyangkut beban utangnya, yaitu pembayaran bunga utang setiap tahun dan
pelunasan pokok utang luar negeri.
Beberapa
cara mengatasi ketergantungan hutang negara Indonesia yakni:
a. Memperjuangkan penghapusan hutang
Ketergantungan
terhadap hutang ini tentu tidak boleh dibiarkan. Salah satu tindakan yang perlu
dipertimbangkan untuk memerdekakan Indonesia dan kolonialisme hutang adalah
dengan memperjuangkan penghapusan utang. Tanpa penghapusan hutang, Indonesia
akan sulit membebaskan diri dari himpitan beban utang, tetapi cenderung akan
semakin jauh terperosok ke dalam kolonialisme hutang.
b. Meminta pertanggungjawaban kreditor
Para
kreditor diwajibkan bertanggungjawab atas kelalaian mereka dalam memberikan
hutang. Hal ini terutama karena cukup kuatnya dugaan keterlibatan para kreditor
pada berbagai skandal korupsi proyek-proyek utang itu. Sebagaimana diketahui,
sekitar 80 persen hutang luar negeri Indonesia diterima dalam bentuk fasilitas
berbelanja secara kredit. Untuk menyukseskan proyek-proyek tersebut, para
pengusaha negara-negara kreditor tidak segan-segan menyuap para pejabat
Indonesia. Selanjutnya, tanpa mempertimbangkan manfaat sebuah proyek bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia, para kreditor begitu saja
menyetujui pembiayaan proyek-proyek tersebut dengan mengucurkan hutang luar
negeri.
C. Pendekatan
Student Centered Learning
D. Metode Pembelajaran
1.
Inquiry
2.
Ceramah
Bervariasi
3.
Tanya
Jawab
4.
Penugasan
5.
Make
a Match
6.
Picture
and Picture
E.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
|
Alokasi
Waktu
|
Pertemuan I
A.
Kegiatan Awal
a. Guru
mengucapkan salam kepada siswa.
b. Guru
memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas.
c. Apersepsi
·
Guru menanyakan kembali materi
minggu lalu tentang ilmu ekonomi mikro dan makro.
·
Contoh-contoh masalah ekonomi di Indonesia saat ini.
d. Motivasi
:
·
Guru menyebutkan tujuan materi
pembelajaran hari ini
·
Guru mengajukan pertanyaan;
Apakah pengangguran merupakan masalah dalam perekonomian?
|
5 menit
|
B.
Kegiatan Inti
·
Eksplorasi
a. Guru melibatkan peserta didik
mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi masalah-masalah
yang dihadapi pemerintah Indonesia yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
b. Guru menggunakan beragam
pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
c. Guru
memfasilitasi terjadinya interaksi
antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya.
d. Guru melibatkan peserta didik
secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
·
Elaborasi
e. Guru
menunjukkan gambar-gambar masalah-masalah yang di hadapi pemerintah
Indonesia.
f. Guru
menjelaskan masalah-masalah yang
dihadapi pemerintah di Indonesia melalui media power point yang telah disediakan
g. Guru
menjelaskan cara mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi di Indonesia melalui media power point yang telah
disediakan.
h. Tanya jawab tentang
masalah-masalah yang dihadapi pemerintah Indonesia serta cara mengatasinya.
Penerapan Metode Make a Match
Langkah-langkah
·
Guru menyiapkan media gulungan
kertas yang berisi pertanyaan yang akan diberikan pada siswa dari
masing-masing kelompok.
·
Guru menyiapkan media karton yang berisi jawaban yang akan ditempelkan pada papan
tulis.
·
Siswa diberi petunjuk cara
melakukan tata cara pelaksanaan kegiatan Make a Match
·
Siswa
yang mengangkat tangan atau ditunjuk
guru dalam
menjawab soal.
·
Siswa diberi hak untuk menjawab sendiri atau melempar soal ke siswa lain
·
Tiap siswa memikirkan jawaban yang benar, tepat dan mampu berkerjasama.
·
Setiap siswa yang dapat menjawab sebelum
batas waktu (1 menit) diberi poin.
·
Siswa yang mengumpulkan poin terbanyak mendapatkan reward.
·
Konfirmasi
i.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami.
j.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa lain untuk menjawab pertanyaan dari temannya tersebut.
k. Guru
mengklarifikasi atas jawaban
dan memberikan penguatan terhadap jawaban siswa
tersebut.
|
20 menit
|
C.
Kegiatan Penutup
a. Guru
bersama siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada hari ini.
b. Guru
memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.
c. Guru memberitahu siswa mengenai materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
d. Pemberian
nasehat.
|
5 menit
|
F. Alat/bahan dan Sumber Belajar
a.
Alat / Bahan : Laptop (Power
Point), LCD, Karton, Spidol,
dan Papan tulis
b.
Media Pembelajaran : Media gambar
c. Sumber belajar
:
1. Ahman,Eeng. 2007. Membina Kompetensi Ekonomi. Bandung: Grafindo
Media Pratama.
2. Buku lain yang relevan.
G.
Penillaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen
|
|
ü
Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.
ü
Mendeskripsikan cara mengatasi
masalah-masalah di bidang ekonomi.
|
Tes
Tertulis
Tes
Tertulis
Tes
Tertulis
Tes
Tertulis
Tes
Tertulis
|
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
|
Ü
Tuliskan masalah-masalah yang
dihadapi pemerintah di bidang ekonomi!
Skor (15)
Ü
Apakah definisi dari inflasi? Skor (20)
Ü
Tuliskan
bagaimana cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
masalah kemiskinan di
Indonesia!
Skor (25)
Ü
Tuliskan
dan jelaskan 3 cara penanggulangan inflasi! Skor (20)
Ü
Tuliskan cara mengatasi ketergantungan
hutang negara Indonesia!Skor
(20)
|
·
Kunci
Jawaban:
a. Tuliskan
masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi! Skor (15)
-
Pertumbuhan ekonomi.
-
Pengangguran
-
Kemiskinan
-
Inflasi
-
Keterbelakangan dan
-
Utang luar negeri.
b. Apakah
definisi dari inflasi? Skor (20)
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak
dialami oleh hampir semua negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan
kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan
terus-menerus. Kenaikan harga-harga seperti pada saat musiman, menjelang
hari-hari besar atau yang terjadi sekali bukan termasuk inflasi.
c.
Tuliskan bagaimana cara yang dilakukan
pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia! Skor (25)
-
Kebijakan
Trilogi Pembangunan
-
Kebijakan
Impres Desa Tertinggal
-
Pemberian
Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
-
Kebijakan
Intensifikasi Khusus (Insus)
-
Pemberdayaan
Koperasi
-
Pemberian
Kredit Usaha Kecil (KUK)
-
Pengembangan
Kawasan Terpadu
-
Program
Bapak Angkat Untuk Usaha Kecil
d. Tuliskan dan jelaskan 3 cara
penanggulangan inflasi!
Skor (20)
-
Menekan
laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar
Dengan pendekatan gradual kebijakan
yang ditempuh adalah dengan sedikit pengurangan laju pertumbuhan jumlah uang
yang beredar. Tindakan ini akan mengurangi laju peningkatan harga, tetapi juga
akan menambah tingkat pengangguran.
-
Mengurangi
jumlah uang yang beredar
Pengambil kebijakan berusaha
menghilangkan inflasi secara cepat. Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar
akan menciptakan suatu resesi yang hebat dan inflasi akan menurun sedikit saja.
Hal ini terjadi karena penurunan kesempatan kerja yang drastic yang membarengi
turunnya laju inflasi, justru akan menyebabkan tingkat upah meningkat. Dengan
bertambahnya tingkat pengangguran, maka upah untuk golongan pekerja yang
memiliki keahlian khusus akan semakin tinggi harganya.
Pedekatan ini akan mendorong
turunnya tingkat inflasi sehinga jumlah produksi nasional dan tingkat
kesempatan tingkat kerja menjadi pulih pada tingkat kesempatan kerja penuh.
-
Kebijakan
penghasilan (income policy)
Kebijakan penghasilan adalah
kebijakan yang mencoba megurangi kenaikan tingkat upah secara epat. Penekanan
tingkat upah secara cepat baik dengan perundang-undangan atau dengan himbauan
(persuasion). Misalnya pemerintah dapat mengadakan pengawasan upah dan
pengawasan harga (wage and price control), atau pemerintah dapat menghimbau
para pimpinan organisasi buruh tersebut. Hanya saja ada bahayanya, apabila
kebijakan itu dilaksanakan terlalu lama, sehingga akan terjadi suatu alokasi
yang salah dari faktor-faktor produksi.
e. Tuliskan cara mengatasi ketergantungan
hutang negara Indonesia!
Skor (20)
-
Memperjuangkan
penghapusan hutang
Ketergantungan terhadap hutang ini
tentu tidak boleh dibiarkan. Salah satu tindakan yang perlu dipertimbangkan
untuk memerdekakan Indonesia dan kolonialisme hutang adalah dengan
memperjuangkan penghapusan utang. Tanpa penghapusan hutang, Indonesia akan
sulit membebaskan diri dari himpitan beban utang, tetapi cenderung akan semakin
jauh terperosok ke dalam kolonialisme hutang.
-
Meminta
pertanggungjawaban kreditor
Para kreditor diwajibkan
bertanggungjawab atas kelalaian mereka dalam memberikan hutang. Hal ini
terutama karena cukup kuatnya dugaan keterlibatan para kreditor pada berbagai
skandal korupsi proyek-proyek utang itu. Sebagaimana diketahui, sekitar 80
persen hutang luar negeri Indonesia diterima dalam bentuk fasilitas berbelanja
secara kredit. Untuk menyukseskan proyek-proyek tersebut, para pengusaha
negara-negara kreditor tidak segan-segan menyuap para pejabat Indonesia.
Selanjutnya, tanpa mempertimbangkan manfaat sebuah proyek bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat Indonesia, para kreditor begitu saja menyetujui pembiayaan
proyek-proyek tersebut dengan mengucurkan hutang luar negeri.
H. Teknik Skor
|
·
·
Mengetahui, Indralaya, 24 Juli 2013
Kepala
SMA Negeri 3 Palembang Guru Mapel Ekonomi,
Giring
Ganesha, S.Pd., M.Si Anna Mu’awana, S.Pd.,
M.Pd
NIP.
19830714 198203 2 004 NIP. 19921122 201501 2 001
BACA JUGA :
RPP SMP Kelas VIII (1)RPP SMA Kelas X (2)
RPP SMP Kelas IX (1)
RPP SMA Kelas XI (2)
0 komentar:
Posting Komentar